Pemerintah Indonesia Brantas Software Bajakan




Direktur Senior untuk Program Kepatuhan BSA Asia Pasifik Roland Chan menilai pemerintah Indonesia sudah berupaya keras memerangi software bajakan. Hasilnya pada 2013 sudah bisa mengurangi software bajakan dua persen.

"Peningkatan yang terpuji ini terutama berkat dukungan pemerintah, aksi-aksi penegakan hukum yang konsisten oleh aparat pemerintah dan meningkatnya kesadaran atas risiko-risiko hukum yang terkait penggunaan software tidak berlisensi," ujar Roland, Kamis (26/2014).

Namun, Roland menjelaskan nilai kerugian bisnis akibat penggunaan software tidak berlisensi tetap melonjak sampai Rp17,3 triliun pada 2013. Hal itu menghilangkan peluang keuntungan yang menjadi hak industri Teknologi Informasi.

"Kesimpulan sederhana dari masalah ini adalah masih banyak yang perlu dilakukan," lanjut Roland Chan.

Sejumlah temuan lain dalam Survey BSA Software Global di tingkat global, persentase computer pribadi yang dipasangi software tidak berlisensi telah meningkat dari 42 persen pada 2011 menjadi 43 persen pada tahun 2013.

Kondisi ini terjadi karena penggunaan komputer pribadi di negara-negara berkembang, dimana penggunaan software tidak berlisensi paling banyak terjadi, terus meningkat menjadi bagian mayoritas dari seluruh computer pribadi yang dioperasikan di dunia.

Nilai komersial dari software tidak berlisensi yang dipasang pada komputer pribadi bernilai total 62,7 miliar dollar AS di seluruh dunia pada 2013.

Asia Pasifik adalah kawasan dengan tingkat pemasangan software tidak berlisensi pada computer pribadi yang terbanyak selama tahun 2013, sehingga mencapai 62 persen.

Ini berarti kenaikan dua persen dari catatan tahun 2011, dengan nilai komersial dari pemasangan software tidak berlisensi di sana mencapai 21 miliar dollar AS.

Previous
Next Post »
Thanks for your comment